Ini Tips Seimbangkan Dunia Digital dan Kesejahteraan Mental
Superadmin
13 Maret 2025
392

Jakarta, 12 Maret 2025 – Di era digital yang serba cepat ini, keseimbangan antara produktivitas dan kesehatan mental menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja, terutama mereka yang berkecimpung di dunia media sosial.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sub Bagian Media Sosial Sekretariat Jenderal DPR RI Wiryawan Narendra saat memberikan materi pada webinar ’Digital Wellbeing: Sehat dan Produktif di Era Digital‘. Kegiatan digelar Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) secara daring, Rabu (12/3/2025).
Lebih lanjut, Wiryawan menjelaskan mengenai tantangan pengelolaan media sosial di DPR RI yang memiliki 580 anggota dan 20 pegawai di tim media sosial. “Kami harus aktif di semua platform media sosial, mulai dari Instagram hingga Facebook, dan merespons berbagai komentar,” ujarnya.
Wiryawan juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan platform media sosial untuk menciptakan lingkungan online yang sehat dan aman. Ia juga menjelaskan bagaimana DPR RI mengelola konten media sosialnya, menggunakan pendekatan transparansi dan aspiratif.
Pada kesempatan yang sama, Pranata Humas Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri sekaligus psikolog, Silvany Dianita, mengangkat isu kesehatan mental di era digital. “Stres digital atau teknostres sering kali dikenal sebagai kondisi yang menuntut kita untuk selalu responsif di media sosial, bahkan di luar jam kerja,” tuturnya.
Ia menambahkan, penggunaan teknologi yang berlebihan, kurangnya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta overload informasi dapat menyebabkan kelelahan digital.
Silvani mengemukakan tanda-tanda kelelahan digital, seperti kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan penurunan produktivitas. Ia juga berbagi kiat-kiat untuk mengatasi kelelahan digital, antara lain yaitu menetapkan batasan waktu penggunaan media sosial, mengatur waktu istirahat, dan memprioritaskan tidur.
“Kita perlu menyeimbangkan antara dunia digital dan kehidupan nyata. Perlu adanya waktu untuk hobi dan kegiatan lain di luar pekerjaan, agar kita tidak mudah stres,” ungkap Silvani. Silvany juga menekankan pentingnya awareness mengenai kesehatan mental, dan mengajak para peserta untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Webinar ini juga membahas pentingnya menjaga keseimbangan hidup dengan menetapkan batasan penggunaan teknologi dan memprioritaskan kesehatan fisik dan mental. Peserta webinar diajak untuk secara proaktif mengelola waktu dan energi, untuk menghindari kelelahan digital dan stres.
Penulis: Fachrudin Ali
Editor: Dewi Indah Ayu