Mataram – Iprahumas. Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) baru saja menambah satu pengurus cabang di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (11/7).
Mewakili DPP, hadir Wakil Ketua Umum (Waketum) Iprahumas Dyah Rachmawati Sugiyanto mengukuhkan Ketua terpilih Dian Sosianti Handayani, ST di Aula Diskominfotik Provinsi NTB. Dian merupakan Pranata Humas Ahli Muda yang bertugas di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemprov NTB.
Dalam sambutannya, Dyah menyebutkan bahwa PC Iprahumas NTB adalah PC ke 3 yang dibentuk, untuk Propinsi di Indonesia, setelah PC Iprahumas Jatim dan PC Iprahumas Bangka Belitung. Gubernur NTB memiliki perhatian yang besar untuk ilmu pengetahuan, dan itu menjadi peluang bagi PC Iprahumas NTB. “Gubernur NTB mempunyai semangat dan energi yang besar. Silakan memperdalam visi dan misi Gubernur, selaraskan dengan program PC Iprahumas. Saya berharap agar program yang disusun bersifat humanis dan implementatif. Cari permasalahan di instansi masing-masing dan berikan solusinya,” ungkapnya.
Dyah juga mengimbau agar Pranata Humas NTB turut berpartisipasi mendaftarkan diri untuk Iprahumas Award. Sekaligus, ia menyebutkan bahwa saat ini Iprahumas tengah menyiapkan buku tulisan Pranata Humas dari berbagai instansi tentang penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
Acara pengukuhan dihadiri oleh Kabag Komunikasi dan Materi Pimpinan Daerah, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTB, dan Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB.
Plt Kepala Diskominfotik, Baiq Nelly Yuniarti, dalam sambutannya mengatakan bahwa mau kelihatan seperti apa pemprov NTB, Humas-humas inilah penentunya. “Tugas Humas tidak bisa main-main, Humas adalah ujung tombak penyampai informasi yang sangat valid terkait kinerja masing-masing institusi. Karena itu kami meminta khusus kepada SDM agar ada pengembangan SDM khusus kehumasan,” tegas Nelly.
Dirinya juga melihat PPID Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) sebagai penyampai informasi memiliki gaya bahasa yang masih kaku, pencantuman data yang disampaikan juga belum lengkap. “Kami berfikir mereka perlu diadakan pengembangan kapasitas. Kadang kita hanya membuat SK dan menunjuk SDM namun skill dan passion mereka tidak dilengkapi dengan pelatihan. Harapannya, nanti kita bekali pelatihan jurnalistik, publik speaking, dan meulis paper, berita, siaran pers,” urainya.
Urgensinya, ia melanjutkan, karena banyak sekali program unggulan propinsi yang menjadi inisiator dan inspirasi di pusat, contohnya Program Bela Beli Produk Lokal. Kebijakan Gubernur menggunakan JPS, lalu ditiru provinsi lain. Selanjutnya, tidak lama kemudian Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan P3DN. “Banyak program yang sebenarnya sudah kita lakukan lebih dulu dari yang lain, namun gaung kita kurang sehingga banyak publik yang belum tahu. Kami harapkan kolaborasi yang cantik dari para pranatahumas. Kami berharap eksistensi Iprahumas terlihat di sini nanti, menggaungkan program-program unggulan NTB, tandasnya.
“Kita tidak bisa salahkan masyarakat bila mereka tidak mengetahui program pemerintah daerah, karena kita belum mengkomunikasikan ke masyarakat dengan baik,” ujar Dian. “Semoga dengan adanya organisasi ini bisa mengumpulkan semua teman-teman Pranata Humas untuk menyusun dan menjalankan, serta bekerja sama dengan berbagai OPD untuk mendukung program-program NTB,” harap Dian. (drs)