Transisi ke Endemi, Indonesia Siap Berdampingan dengan Covid-19

Transisi ke Endemi, Indonesia Siap Berdampingan dengan Covid-19

Jakarta, Iprahumas - Lebih dari 1,5 tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengimbau agar masyarakat Indonesia mulai mempersiapkan diri untuk transisi dari fase pandemi ke endemi Covid-19.

Jokowi menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan peta dan skenario agar masyarakat mulai membiasakan diri hidup berdampingan dengan Covid-19.

“Kita harus mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi dan mulai belajar hidup bersama dengan Covid-19,” ujar Jokowi usai melakukan peninjauan vaksinasi Covid-19 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat, 10 September 2021.

Pengertian endemi menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) adalah wabah penyakit yang terbatas pada wilayah tertentu.

Fase endemi ini mengakibatkan tingkat penyebaran dan penularan penyakit dapat diprediksi dan virus jauh lebih terkendali.

Di tengah persiapan menuju endemi, masyarakat tetap perlu menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, meskipun aktivitas akan lebih longgar, tingkat risiko penularan virus dapat ditekan.

Protokol kesehatan ketat akan terus dikontrol pada enam aktivitas esensial, yaitu perkantoran, transportasi, perdagangan, pariwisata, keagamaan, dan pendidikan.

Pemantauan ini juga didukung dengan adanya aplikasi PeduliLindungi serta pembentukan posko hingga satuan tugas protokol kesehatan di fasilitas umum.

Dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI (Bidang Kesehatan & Ketenagakerjaan) dengan Menteri Keuangan RI dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah menyiapkan skenario apabila status Covid-19 sudah menjadi endemi di Indonesia.

Budi menjelaskan ada dua skenario yang telah direncanakan. Adapun skenario A bisa terjadi apabila pandemi menjadi endemi dan skenario B apabila kondisi berubah karena varian lain yang muncul.

“Untuk skenario A bahwa ini kondisinya membaik terus atau rata dengan kondisi sekarang ada 1,9 juta kasus. Dan skenario B jika terjadi lonjakan varian baru mengakibatkan adanya lonjakan kasus kita mengestimasikan ada 3,9 kasus atau 2 juta kasus lebih tinggi dibandingkan skenario normal, skenario tidak ada lonjakan," kata Budi.

Perubahan endemi tidak menghentikan jalannya testing dan vaksinasi.

Budi memastikan agar vaksinasi dapat terus berjalan hingga semua pihak mendapatkan dosis sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dilansir dari vaksin.kemkes.go.id, total vaksinasi dosis 1 mencapai 76.153.487 dosis. Sedangkan total vaksinasi dosis 2 mencapai 43.484.971 dosis.

"Skenario ini akan mempengaruhi dari testing, perawatan dan isolasi. Tetapi dari sisi vaksinasi tidak berubah, karena untuk vaksinasi nanti saya akan jelaskan sendiri baik skenario endemi maupun skenario ada lonjakan kasus. Kita akan tetap menjalankan vaksinasi dengan dosis ketiga dan juga vaksinasi yang usia baru masuk ke-12," ucapnya.

Pemerintah juga akan terus berupaya dalam hal penelusuran kasus positif atau tracing dengan menargetkan setiap satu kasus akan memeriksa 15 kontak erat dari pasien positif tersebut.

Bila ditemukan positif, proses pelacakan akan terus berlangsung untuk mengetahui siapa yang berpotensi tertular dan seterusnya.

Komitmen pemerintah membebaskan Indonesia dari pandemi virus Covid-19 terus diupayakan. Pembenahan tata kelola penanganan Covid-19 telah membuahkan dampak yang baik hingga saat ini, baik di sektor hulu maupun hilir.

Walaupun demikian, kedisiplinan harus terus ditegakkan oleh setiap lapisan masyarakat dengan tetap melakukan protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan.

Post Terkait