Dukung Penguatan Media Sosial Pemerintah, IPRAHUMAS Luncurkan GSM Academy

Dukung Penguatan Media Sosial Pemerintah, IPRAHUMAS Luncurkan GSM Academy

GSMS 2025 di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Jakarta, 17 April 2025 — Sebagai upaya memperkuat kapasitas pengelolaan media sosial instansi pemerintah, Ikatan Pranata Humas Indonesia (IPRAHUMAS) secara resmi meluncurkan GSM Academy sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) kehumasan di lingkungan pemerintahan.

 

Peluncuran GSM Academy menjadi salah satu agenda utama dalam perhelatan Government Social Media Summit (GSMS) 2025 yang digelar di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, pada Rabu (17/4). Acara yang mengusung tema “Kolaborasi untuk Penguatan Kehumasan Pemerintah pada Era Kecerdasan Buatan” tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang komunikasi publik dan kehumasan pemerintahan.

 

GSM Academy merupakan bagian dari Iprahumas Academy yang secara khusus difokuskan untuk meningkatkan kompetensi ASN Pranata Humas dalam pengelolaan media sosial. Program ini disusun melalui kolaborasi bersama Awrago dan NoLimit, serta didesain berbasis kebutuhan praktis dan perkembangan terkini di era digital.

 

Modul-modul pembelajaran di GSM Academy mencakup antara lain: perencanaan strategi media sosial, penguasaan kanal dan aplikasi media sosial, pembuatan konten berbasis target audiens, media monitoring dan analisis media sosial, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam manajemen media sosial, audit akun media sosial, serta etika dan regulasi bermedia sosial.

 

Selain materi pembelajaran, GSM Academy juga menawarkan fasilitas pendampingan dalam bentuk coaching clinic, penunjukan fasilitator, penugasan proyek praktik, hingga proses sertifikasi kompetensi melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seluruh layanan ini tersedia bagi ASN Pranata Humas di seluruh Indonesia.

 

Dalam sambutannya, Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Molly Prabawaty, menekankan pentingnya etika dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan yang mengacu pada Surat Edaran Menkominfo No. 9 Tahun 2023. "Ada enam prinsip utama dalam Etika Kecerdasan Artifisial, yaitu keamanan, kemanusiaan, aksesibilitas, kredibilitas, inklusivitas, dan akuntabilitas," jelasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa kemajuan teknologi dan media sosial dapat dimanfaatkan sebagai ruang untuk menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan.

 

“Kpmunikasi adalah aktivitas yang sangat penting. Oleh karena itu, humas harus pandai menampilkan sisi kemanusiaan, jangan sampai rasa tersebut hilang dari fungsi penyampai pesan,” tegasnya.

 

Sementara itu, Ketua IPRAHUMAS Fachrudin Ali Ahmad mengungkapkan bahwa keberadaan media sosial saat ini sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap instansi pemerintah, termasuk keterlibatan aktif para pimpinan lembaga.

 

“Tantangan utama bagi pranata humas adalah menjembatani penyampaian informasi pimpinan melalui konten strategis dan komunikasi yang tepat sasaran. Sayangnya, gap kompetensi masih menjadi kendala. Dari sekitar 7.000 ASN Pranata Humas di Indonesia, hanya sekitar 1.700 yang tergabung dalam IPRAHUMAS, dan sebagian besar kompetensinya belum sesuai dengan level jabatannya,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Ali menegaskan pentingnya komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi. “Melalui GSM Academy dan Iprahumas Academy, kami mengajak seluruh ASN Pranata Humas untuk terus mengembangkan diri, berjejaring, dan berkolaborasi untuk menghadirkan layanan komunikasi publik yang adaptif dan berkualitas,” tutupnya.

 

Peluncuran GSM Academy ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencetak SDM Kehumasan Pemerintah yang unggul, profesional, dan siap menjawab tantangan era digital dan kecerdasan buatan.

Penulis: Endah Oktaviani

Editor: Dewi Indah Ayu D.

Post Terkait