CALL FOR PAPER 2021: TANTANGAN UNTUK TINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

CALL FOR PAPER 2021: TANTANGAN UNTUK TINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

Virtual Zoom Meeting Call For Paper 2021 dengan tema “Inovasi Humas Pemerintah Menangani Krisis Komunikasi di Masa Pandemi.” Acara dihadiri oleh 34 penulis terpilih yang menunjukkan kemampuan dan kebolehannya dalam mengolah Karya Tulis Ilmiah (KTI ).

Tangerang, Iprahumas - Ikatan Pranata Humas (Iprahumas) Indonesia menggelar presentasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) secara virtual, Sabtu (28/8/2021).

Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Call For Paper 2021 dengan tema “Inovasi Humas Pemerintah Menangani Krisis Komunikasi di Masa Pandemi.”

Presentasi kali ini dihadiri oleh 34 penulis yang tulisannya terpilih pada seleksi abstrak, Senin (28/6/2021) lalu. Para penulis menunjukkan kemampuan dan kebolehannya dalam mengolah KTI serta diharapkan penulisannya tidak berhenti tetapi terus mengembangkan karya dan publikasi lainnya.

Ketua Bidang Riset Kehumasan Iprahumas Indonesia, Rita Nurlita, dalam keterangannya yang diterima Mingggu (29/8/2021) menyampaikan apresiasi kepada para penulis terpilih yang berkesempatan untuk mempresentasikan tulisannya.

Call For Paper ini menjadi sarana bagi para praktisi kehumasan untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam menulis karya ilmiah dan untuk meningkatkan kemampuan menulis di bidang komunikasi dan kehumasan yang bersifat populer maupun ilmiah.

Rita menambahkan, tulisan ilmiah ini dapat menjadi kontribusi untuk memperluas khasanah pengetahuan komunikasi kehumasan pemerintah di Indonesia.

Tema penulisan kali ini menjadi tantangan bagi para penulis untuk menggali dan meneliti inovasi komunikasi krisis dari pola kehumasan pemerintah sebagai salah satu langkah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Inovasi yang dilakukan diharapkan dapat dikembangkan oleh setiap humas dari berbagai instansi yang berdaya guna dalam menginformasikan pesan dengan pemahaman yang mudah dengan terjadinya perubahan perilaku oleh masyarakat.

Mengutip dari salah satu karya tulis ilmiah milik Tiara Kharisma, Pranata Humas Arsip Nasional Republik Indonesia, yang memaparkan topik berjudul “Komunikasi Berbasis Kearifan Lokal dalam Diseminasi Informasi Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Daerah”.

Tiara pada sesi paparannya mengatakan bahwa dalam mengkomunikasikan informasi, daerah-daerah seperti Depok, Kebumen, dan Magelang dengan memanfaatkan komunikan dari pemuka pendapat. Bahkan bahasa daerah menjadi salah satu cara untuk memudahkan penyampaian informasi.

“Ketika pesan verbal yang digunakan didominasi oleh bahasa daerah maka kita perlu juga menyesuaikan dengan daerah tersebut, penggunaan bahasa daerah ini menimbulkan kedekatan antara pemerintah daerah dengan masyarakat,” jelas Tiara.

Lanjut Tiara, pemerintah daerah setempat menggunakan saluran komunikasi, dengan memanfaatkan karakteristik dan sumber daya dari masing-masing daerah.

“Kalau di Magelang dan di Kebumen mereka masih senang dengan pagelaran budaya. Kalau di Kebumen misalnya adanya jamjaneng, kalau di Magelang ada wayang. Berbeda dengan Depok, di Depok tidak ada pagelaran khusus, tetapi menggunakan ajang khusus tertentu seperti HUT Kota Depok,” ujar Tiara.

Dari penelitian tersebut, Tiara menyimpulkan bahwa pemerintah tidak berperan tunggal dalam mendiseminasikan informasi terkait Covid-19, melainkan melibatkan pemuka pendapat dan menyesuaikan dengan ciri khas masing-masing daerah. Semakin selaras pesan komunikasi dengan keunikan daerah setempat, semakin mudah pesan diterima oleh masyarakat setempat.

“Meskipun sekarang ini kita sudah diterpa dengan berbagai kemajuan teknologi informasi, ternyata kearifan lokal masih penting dan harus menjadi aspek perhatian bagi humas, khususnya di pemerintah pusat maupun daerah ketika akan menyampaikan suatu bentuk komunikasi yang sifatnya kebijakan,” pungkasnya.

Post Terkait