Presiden: Bendungan Tapin di Kalsel Mampu Mengairi 5.472 Hektar Lahan

Presiden: Bendungan Tapin di Kalsel Mampu Mengairi 5.472 Hektar Lahan

Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Kamis, 18 Februari 2021.

Jakarta, Iprahumas - Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tapin yang berada di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (18/2/2021).

Berdasarkan pantuan Iprahumas, Presiden tiba di lokasi pada pukul 10.55 WIB. Setelah mendengarkan sambutan Gubernur Kalsel, Presiden pun melakukan peresmian terhadap infrastruktur bendungan ini.

"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim saya resmikan Bendungan Tapi di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan hari ini," ujar Presiden Joko Widodo secara virtual.

Menurut Presiden, bendungan ini telah dibangun semenjak 2015 hingga 2020 lalu. Infrastruktur ini memiliki memiliki kapasitas sebesar 56,7 juta meter kubik yang mampu mengairi hingga 5472 hektar lahan pangan di wilayah Kabupaten Tapin. Anggaran membangun infrastruktur ini mencapai Rp986 miliar.

"Alhamdulillah Bendungan Tapin provinsi Kalimantan Selatan ini dibangun 5 tahun yang lalu. Dan telah selesai menghabiskan anggaran Rp986 atau hampir Rp1 triliun," katanya.

Bendungan Tapin dibangun dengan tipe Timbunan Batu Zonal Inti Tegak dan memiliki kapasitas tampung 70,52 m3. Dengan selesainya pembangunan bendungan ini akan berpotensi memberikan layanan irigasi di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektar.

Keberadaan bendungan ini diharapkan juga dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Tapin sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW.

Pembangunan bendungan telah dimulai akhir 2015 dengan biaya sebesar Rp1,058 triliun. Bendungan Tapin dilengkapi dengan akses jalan masuk sepanjang 21 Km dengan lebar 7 meter, kantor pengelola, rumah dinas, tempat ibadah, toilet, gardu pandang, dan rumah genset. Untuk bendungan utama memiliki tinggi 70 meter dengan konstruksi terowongan pengelak sepanjang 430 meter, cofferdam setinggi 29 meter serta spillway (pelimpahan) sepanjang 234 meter dan lebar 10-19 meter.

Selain bendungan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air juga melakukan pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Pitap di Kabupaten Balangan untuk meningkatkan suplai air ke area pertanian. Daerah Irigasi (DI) Pitap dibangun dengan biaya Rp258 miliar yang akan menjadi penyuplai air irigasi untuk area seluas 4.755 Ha.

Selanjutnya tahun 2018 telah diselesaikan pembangunan dI Batang Alai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk menyuplai 5.000 Ha dengan biaya Rp227 miliar dan DI Amandit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk menyuplai area pertanian 5.472 Ha dengan biaya Rp88 miliar.

Post Terkait