Iprahumas : Mengapa Perlu Belajar Public Speaking

Iprahumas : Mengapa Perlu Belajar Public Speaking

Tangkapan Layar Webinar FISIP Unikom dengan tema “Being a Good Speaker For a Good Public Relations”

Jakarta, Iprahumas - Komunikasi menjadi elemen penting dalam kehidupan kita, dalam hal ini bertujuan untuk membentuk koneksi, mempengaruhi keputusan, hingga motivasi dalam perubahan hidup.

Tanpa adanya keterampilan berkomunikasi yang cukup, terlebih agar maju di dunia kerja dan pada keseharian akan semakin terbelakang.

Pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan langkah mutlak yang harus dilakukan guna menghadapi tantangan di era industri 4.0 yang tidak hanya mengandalkan kemampuan akademis, kualitas SDM generasi muda Indonesia juga perlu didongkrak melalui berbagai keterampilan lunak atau soft skills guna meningkatkan kecerdasan emosional yang kelak mampu membawa bangsa Indonesia sebagai bangsa pemenang di kemudian hari.

Salah satu soft skills yang sangat penting adalah public speaking.

Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Komputer Indonesia mengadakan acara webinar dengan tema “Being a Good Speaker For a Good Public Relations” yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu (18/9/2021) melalui platform Zoom Meeting.

Pada webinar kali ini, Rahman Hakim, founder @berceritalk.id, membuka sesi dengan menjelaskan dua tipe komunikasi dasar yaitu komunikasi verbal dan non-verbal.

“Verbal adalah apa yang kita ucapkan dan tulis. Di era digital dengan menggunakan platform teknologi, di mana kita bisa ngobrol dan chatting itu adalah komunikasi verbal. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi menggunakan tanda atau simbol,” jelas Rahman.

Lebih dalam Rahman juga mengatakan bahwa sebelum terjun ke dunia public speaking, berbicara pada mulanya dimulai dari lingkup keluarga.

“Lingkup keluarga terjadi saat kalian ngobrol dengan keluarga atau tetangga. Setelah itu kalian baru bisa bermain seni berbicara dalam level yang lebih tinggi seperti presentator, MC, TV host, announcer, dan sebagainya,” ucap Rahman.

Self-confidence menjadi modal utama dalam memulai sebuah seni berbicara. Sebelum berbicara di depan umum, komunikator harus menaruh rasa percaya kepada dirinya sendiri bukan kepada orang lain.

Rahman membagikan empat cara untuk membangun self-confidence, “4 kunci untuk diri kita menjadi lebih percaya diri yaitu deal with yourself, aware with yourself, jangan menyia-nyiakan sebuah kesempatan, dan yang terakhir adalah jam terbang, sangat amatlah penting.”

Tidak hanya percaya diri, menjadi komunikator yang baik perlu mengasah kemampuan komunikasinya.

Rahman memaparkan dua teknik sebagai dasar bagi seorang komunikator untuk memulai kariernya sebagai seorang public speaker.

“Artikulasi adalah pengucapan atau kejelasan kata yang kita ucapkan, intonasi adalah nada pengucapan. Artikulasi dan intonasi menjadi teknik yang krusial dan bisa digunakan untuk menambah values atau feels,” ujar Rahman.

Dalam kesempatan yang sama, Firmansyah selaku Ketua Bidang Advokasi Iprahumas Indonesia menjelaskan bahwa dunia public speaking sangatlah luas, sehingga hal ini menyebabkan perlu pembentukan konsep sehingga rangkaian komunikasi dapat terarah dan tersampaikan dengan baik.

“Pertama, identifikasi tujuan public speaking berdaya guna untuk apa, kedua adalah identifikasi manfaat, dan diakhiri dengan critical thinking,” ucap Firmansyah.

Dirundung rasa cemas dan gugup merupakan fenomena yang kerap dihadapi oleh seorang komunikator sebelum berbicara di depan umum.

Firmansyah memberikan cara untuk mengatasi hal tersebut.

“Tidak masalah kita gugup di depan panggung, tetapi kondisikan bahwa kita (komunikator) lebih kompeten ketimbang audiens. Pada suatu waktu audiens bisa lebih pintar dari kita, tetapi mereka tidak tahu apa yang akan kita sampaikan,” ungkap Firmansyah.

Firmansyah juga menjelaskan bahwa saat komunikator berbicara, terdapat dua pembagian iklim komunikasi yang perlu diperhatikan: Defensif dan Suportif.

“Iklim komunikasi menjadi salah satu dasar bagaimana cara kita membangun komunikasi yang efektif bagi kedua belah pihak, kita mengerti keinginan audiens, dan audiens memahami apa yang kita sampaikan,” pungkasnya.

Public speaking tidak hanya berbicara seputar keberanian atau lihai dalam dalam menyusun kata-kata. Perlunya memastikan agar bisa menggerakkan banyak orang untuk mengambil suatu tindakan dari pesan yang sudah disampaikan, merupakan suatu keberhasilan dalam public speaking.

Maka pentingnya meningkatkan kemampuan public speaking dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu menjelaskan kepada orang lain agar bisa memahami pesan yang disampaikan hingga mampu menggerakkan audiens untuk melakukan suatu tindakan.

Seminar ini ditujukan untuk menambah wawasan dalam mempelajari public speaking agar kita bisa menjadi menjalin relasi yang baik, dan memahami betapa pentingnya public speaking dalam kehidupan kita.

Webinar ini sangat penting dalam pengembangan diri dan wawasan mengenai ilmu komunikasi di era revolusi industri 4.0 sekarang. Di mana menuntut kita untuk memiliki kecakapan dalam berbicara, penguasaan teknologi, dan daya kreativitas yang tinggi.

Dan diharapkan acara ini dapat memberikan pengetahuan yang penting mengenai public speaking, serta mengedukasi masyarakat agar bisa menjadi public speaker yang baik dan benar dalam segala hal termasuk dalam membangun sebuah relasi.

Post Terkait