Iprahumas Indonesia Gelar Konvensi Nasional Pranata Humas 2021 Hari Kedua Berlangsung Meriah

Iprahumas Indonesia Gelar Konvensi Nasional Pranata Humas 2021 Hari Kedua Berlangsung Meriah

Jakarta, Iprahumas - Konvensi Nasional Pranata Humas Indonesia pada hari kedua yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2021 telah dihadiri oleh lebih dari 500 orang pranata humas anggota Iprahumas di seluruh Indonesia. Dengan mengusung tema “Peran Pranata dalam Mengawal Kebijakan Pemerintah di Era Digital”, acara ini berlangsung meriah dengan dibuka langsung oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong.

Dalam paparannya, Usman Kansong menyatakan, sebagai dampak dari kemajuan informasi komunikasi di ruang publik saat ini semakin kompleks, dinamis, dan real time.

Untuk itu, pada dasarnya peran humas adalah mensosialisasikan pesan positif dan prestasi-prestasi kepada publik agar terbangun sebuah kepercayaan dan reputasi baik untuk lembaganya.

"Peran pranata humas saat ini sangat sentral, khususnya untuk mebangun reputasi Indonesia," ujarnya.

Usman menambahkan sebagai pranata humas juga dituntut untuk aktif dalam memberikan informasi publik yang tidak tersedia melalui media massa serta dapat mengelola informasi yang beredar di masyarakat secara benar dan berimbang.

Selain itu, pada acara kali ini juga telah dilaksanakan seminar yang bertemakan “Pranata Humas : Peluang dan Tantangan pada Era Jabatan Fungsional”, yang diisi oleh narasumber dari Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan & Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyono Sugiarto serta Deputi Bidang SDM Aparatur, Alex Denni.

Dalam seminar, Alex Denni mengatakan, saat ini yang dibutuhkan adalah para aparatur sipil negara yang berorientasi pada hasil, kemajuan, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi mengingat government effectiveness Indonesia masih cukup tertinggal dengan memperoleh peringkat 73 dari 193 negara di dunia.

“Kita masih punya banyak PR dalam banyak hal pada indikator-indikator lainnya. Karena itu, transformasi birokrasi ini diharapkan bisa meletakkan fondasi yang kokoh agar bangsa kita ini mampu bersaing secara global,” tambahnya.

Selaras dengan itu, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan & Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyono Sugiarto juga menambahkan bahwa sebenarnya strategi humas lah yang sangat diperlukan dalam mengembangkan image terhadap organisasi.

“Humas itu bersinggungan dengan semua unit kerja, pintu keluarnya semua melalui humas, sehingga diperlukan humas yang active learning untuk cepat bisa mengadaptasi berbagai perubahan yang ada pada organisasinya,” ujarnya.

Tak hanya seminar, pada acara Konvensi Nasional Pranata Humas 2021 hari kedua ini juga adanya pengumuman berbagai lomba yang telah dilaksanakan yaitu lomba Call For Paper, lomba Stand Up Comedy, dan lomba Essay.

Berikut para pemenang lomba dari berbagai mata lomba yang telah diadakan oleh Iprahumas Indonesia :

Lomba Call For Paper

 Juara 1 : Ratih Anbarini (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) Juara 2 : Tiara Kharisma (Arsip Nasional Republik Indonesia) Juara 3 : Syaiful Azhari dan Dodi Rosadi (Biro Kerjasama, Hukum, dan Humas LIPI)

Lomba Stand Up Comedy

Juara 1 : Andro Melky (Universitas Prima Indonesia Medan) Juara 2 : Akhyar Difi Reza (Kementerian Keuangan)

Lomba Essay Kategori Pranata Humas Iprahumas Indonesia

 Juara 1 : I Gede Alfian Septamiarsa (Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur) Juara 2 : M. Himawan Hidayanto (Kementerian Kelautan dan Perikanan) Juara 3 : Dodi Rosadi (Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI)

Kategori Umum

Juara 1 : Irawati (Yayasan Jendela Desa Indonesia) Juara 2 : Andisa Rizky Febrianti (UPN Veteran Jawa Timur)

Di penghujung acara, ditutup dengan pembacaan rekomendasi Konvensi Nasional Pranata Humas 2021 oleh Koordinator Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Komunikasi Publik, Nursodik Gunarjo.

Dijelaskan dalam rekomendasinya, Nursodik Gunarjo menuturkan bahwa dalam pembangunan dan penyelenggaraan komunikasi publik, yang pertama perlunya mengembangkan kapasitas organisasi dan kelembagaan komunikasi publik.

Lalu yang kedua adalah pengembangan sistem manajemen komunikasi publik. Dan yang ketiga, pembentukan penyesuaian kembali dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia.

Yang keempat, pengembangan sistem standarisasi dan sertifikasi sumber daya manusia. Yang kelima, peningkatan literasi media, literasi data, dan literasi informasi masyarakat sebagai bagian dari publik.

Yang keenam, pembentukan lembaga atau relawan komunikasi publik dari generasi muda milenial. Serta peningkatan produksi konten - konten komunikasi publik untuk mendukung keberhasilan 4 pilar pembangunan Indonesia tahun 2045.

“Pranata humas harus dapat memperkuat jejaring dengan media dan komunitas, bersinergi memanfaatkan potensi SDM kehumasan Indonesia yang melimpah. Pranata humas juga diharapkan dapat menjadi role model bagi aparat pemerintah dalam mengelola publik,” ungkapnya.

Post Terkait