APKASI OTONOMI EXPO 2021, JOKOWI: AKTIFKAN EKONOMI & MANFAATKAN PELUANG EKSPOR

APKASI OTONOMI EXPO 2021, JOKOWI: AKTIFKAN EKONOMI & MANFAATKAN PELUANG EKSPOR

Presiden Joko Widodo membuka Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021. (Tangkapan Layar Kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI)

Tangerang, Iprahumas - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dengan dukungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar acara bertajuk “Apkasi Otonomi Expo 2021” di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, mulai 20-22 Oktober 2021.

Acara dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/10/2021).

Presiden Jokowi juga didampingi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung, beserta 25 bupati.

Pembukaan juga diikuti oleh sejumlah peserta secara virtual di JCC.

Sebagai informasi, pameran produk unggulan pada Apkasi Otonomi Expo 2021 diikuti oleh 70 pemerintah kabupaten (pemkab), 70 peserta dari pihak swasta, dan beberapa kementerian atau lembaga.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam menggerakkan ekonomi daerah di tengah situasi pandemi.

"Saya mengapresiasi inisiatif Apkasi untuk segera menggerakkan perekonomian di daerah melalui expo ini. Saya setuju bahwa perdagangan, turisme dan investasi harus mulai digerakkan, jangan terlambat tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu," tegas Jokowi.

Jokowi juga menyambut baik atas digelarnya Apkasi Otonomi Expo 2021 sebagai ajang dalam memperkuat kerja sama perdagangan dan peluang ekspor.

“Hai ini merupakan ajang untuk saling tahu, saling bekerja sama, memperkuat kerja sama perdagangan antar daerah, sekaligus juga memperkuat ekspor kita ke negara-negara lain, termasuk perluasan pasar-pasar ekspor baru. Serta jangan melupakan pasar dalam negeri yang sangat potensial, sangat besar karena jumlah penduduk kita 270 juta dan kelas menengah yang bertumbuh sangat pesat,” ucap Jokowi.

Jokowi menambahkan, perekonomian perlu diaktifkan dengan tetap waspada terhadap masalah kesehatan, disiplin mematuhi protokol, dan juga percepatan vaksinasi yang harus segera dilanjutkan.

"Kemarin saya mendapatkan informasi kita sudah menyuntikkan 171 juta dosis dan target kita nanti sampai di akhir Desember minimal mencapai 270 juta dosis. Banyak sekali dalam dua bulan lebih ini yang harus kita lakukan, utamanya berkaitan dengan vaksin dan saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Ibu Saudara Bupati semuanya dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah," imbuh Jokowi.

Jokowi mengakui dengan adanya krisis energi ini, Indonesia termasuk negara yang diuntungkan karena harga komoditas naik.

Dengan demikian, daerah yang memiliki komoditas seperti kelapa sawit, batubara, nikel, tembaga, dan daerah penghasil komoditas lainnya akan merangkak naik. Hal ini menjadi catatan agar kondisi tersebut dimanfaatkan sebagai peluang untuk memperkuat industri dalam negeri.

“Inilah perlunya diperkuat perdagangan antardaerah, antarkabupaten, antarprovinsi, dan antarpulau. Hal ini penting sekali diperkuat segera dalam forum-forum Apkasi untuk perlu terus disampaikan. Perdagangan antar daerah, antar pulau harus terus dikembangkan dan setiap daerah sebaiknya fokus pada produk unggulannya, jangan semuanya dikerjain, sehingga nanti ke depan bisa saling menopang,” pesan Jokowi.

Ketua Umum APKASI, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, pada laporannya memaparkan bahwa berbagai produk-produk potensial yang berasal dari berbagai kabupaten di Indonesia diperkenalkan pada kegiatan APKASI Otonomi Expo Tahun 2021.

“Apkasi Otonomi Expo menawarkan peluang investasi terkait berbentuk produk-produk daerah yang berpotensi untuk dikembangkan dan diperdagangkan. Yaitu, berupa pengolahan pakan ternak, produksi ikan tangkap dan budidaya perikanan, pembangkit listrik tenaga mikrohidro, peluang investasi pengembangan objek wisata agrowisata dan pembangunan hotel dan resort, serta industri hilir kelapa sawit dan karet,” papar Riska.

Riska juga mengatakan bahwa hadirnya startup di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dapat menjadi kesempatan untuk memasarkan berbagai produk potensial di Indonesia hingga kancah internasional.

“Expo ini diharapkan menjadi cikal bakal tabiat perdagangan baru pada masa pandemi dan masa depan nantinya. Itu sebabnya antusias peserta diharapkan menciptakan gairah baru pasar ekonomi daerah dan nasional meski pandemi masih melanda,” pungkasnya. 

Post Terkait